First Ad

Minggu, 27 November 2011

KESEDIHAN

Tahukah anda? Ketika Allah rindu pada hambanya, Allah akan mengirimkan malaikat Jibril untuk memberikan sebuah hadiah istimewa yang isinya adalah ujian. Dalam salah satu hadith qudsi Allah berfirman: “Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya kerana Aku ingin mendengar rintihannya.”(HR. Thabrani dari Abu Umamah. Dalam hadis dikatakan, “Sesungguhnya Allah mencintai setiap hati yang sedih.” Dalarn Kitab Taurat disebutkan, “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menempatkan suatu penyedih dalam hatinya, dan jika Dia membenci seorang hamba, maka ditempatkan Nya sebuah seruling dalam hatinya.” Abu Said dan Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahawa Nabi SAW. bersabda: “Seorang muslim yang ditimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” H.R. Bukhari dan Muslim) Allah swt. berfirman: “Dan mereka akan mengatakan (ketika berada di surga), ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kita’.” (Q.s. Fathir: 34). KEsedihan adalah keadaan yang menyelamatkan hati tersesat lembah kealpaan, dan salah satu sifat para ahli penempuh jalan ruhani (suluk). Abu Ali ad Daqqaq r.a. berkata, “Orang yang dipenuhi kesedihan mampu menempuh jalan Allah dalam waktu satu bulan, sepanjang jarak yang tidak bisa ditempuh dalam waktu satu tahun oleh orang yang tidak memiliki kesedihan.” Bisyr bin Harits mengatakan, “Sedih adalah raja, Manakala dalam sebuah tempat, tidak akan sudi menerima orang lain tinggal bersamanya. “ Dikatakan, “Jika tidak ada kesedihan dalam hati, maka ia akan menjadi rusak, sebagaimana sebuah rumah akan menjadi roboh manakala tidak ada orang yang tinggal di dalamnya.” Abu Sa’id al Qurasyi berkomentar, “Air mata kesedihan membuat orang buta, tetapi air mata kerinduan meredupkan pandangan, namun tidak membutakannya. Allah swt. berfirman, “Dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan ia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)”. (Q.s Yusuf:84). Ibnu Khafif menjelaskan, “Sedih adalah mencegah diri dari bangkit mencari kesenangan.” Rabi’ah al Adawiyah mendengar seorang laki-Iaki meratap, “Aduhai, kesedihan!” Rabi’ah menyela, “Katakanlah, kesedihan kita!” Jika engkau benar benar bersedih, niscaya engkau tidak akan bisa bernafas.” Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan, “Apabila ada seorang tertimpa kesedihan dan menangis di kalangan suatu kaum, maka Allah swt. akan mengasihani mereka semua karena air matanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates